February 6, 2025
Langkah demi Langkah Membuat Term of Reference (TOR) yang Jelas dan Terstruktur tahun 2025

nusakisa.com– Berikut adalah tutorial mengenai Term of Reference (TOR), termasuk pengertian, tujuan, manfaat, dan cara membuatnya.


Apa itu Term of Reference (TOR)?

Term of Reference (TOR) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah dokumen yang berisi pedoman, rencana, dan tujuan dari suatu pekerjaan atau proyek. TOR menjelaskan secara rinci tentang apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana pekerjaan tersebut akan diselesaikan. TOR sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama mengenai lingkup pekerjaan dan ekspektasi yang diharapkan.


Tujuan TOR

  1. Menjelaskan Ruang Lingkup Pekerjaan: TOR memberikan gambaran yang jelas tentang pekerjaan yang akan dilakukan, termasuk tujuan, ruang lingkup, dan batasan-batasannya.
  2. Mendefinisikan Tugas dan Tanggung Jawab: TOR menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu dan apa yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak.
  3. Menjamin Penyelesaian yang Terstruktur: Dengan TOR, pekerjaan atau proyek bisa berjalan secara terstruktur dan efisien karena semua pihak telah memahami proses yang akan diikuti.
  4. Menjaga Keterbukaan dan Akuntabilitas: TOR menciptakan transparansi dalam proses kerja, sehingga semua pihak tahu apa yang diharapkan dari mereka dan dapat dipertanggungjawabkan jika ada masalah atau penyimpangan.

Manfaat TOR

  1. Menghindari Kebingungann dan Ketidaksepahaman: Dengan TOR yang jelas, semua pihak (baik klien, tim proyek, atau pihak ketiga) memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan proses yang harus dilakukan.
  2. Mempermudah Pengelolaan Proyek: TOR membantu pengelolaan proyek atau pekerjaan dengan lebih baik karena mencakup jadwal, anggaran, dan standar yang harus dipenuhi.
  3. Menentukan Kriteria Evaluasi: TOR memberikan pedoman untuk mengevaluasi hasil pekerjaan, baik itu terkait kualitas, waktu, maupun anggaran.
  4. Mengurangi Risiko Terjadinya Kesalahan: TOR membantu meminimalkan risiko yang timbul akibat ketidakjelasan dalam pekerjaan atau proyek.
  5. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas: Dengan adanya TOR, semua pihak tahu dengan pasti apa yang harus dilakukan dan kapan, sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien.

Cara Membuat TOR (Term of Reference)

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat TOR yang efektif:

1. Judul TOR

Tentukan judul TOR yang jelas dan mencerminkan pekerjaan atau proyek yang akan dilakukan. Judul ini harus menggambarkan inti dari pekerjaan tersebut.

Contoh:

  • “Term of Reference untuk Proyek Pembangunan Website E-Commerce”
  • “Term of Reference untuk Evaluasi Program Pelatihan Karyawan”

2. Latar Belakang

Jelaskan alasan mengapa pekerjaan atau proyek tersebut diperlukan. Bagian ini harus memberikan konteks dan menjelaskan permasalahan yang akan diatasi atau tujuan yang ingin dicapai.

Contoh:

  • “Perusahaan X membutuhkan website e-commerce untuk memperluas pasar online mereka dan meningkatkan penjualan produk.”

3. Tujuan

Tujuan dari TOR harus dijelaskan secara spesifik dan terukur. Ini adalah apa yang ingin dicapai melalui pekerjaan atau proyek tersebut.

Contoh:

  • “Membangun website e-commerce yang ramah pengguna dan dapat mengakomodasi proses pembelian yang lancar.”
  • “Menilai efektivitas program pelatihan dalam meningkatkan keterampilan karyawan.”

4. Ruang Lingkup

Sebutkan batasan-batasan pekerjaan atau proyek. Bagian ini menjelaskan secara rinci apa yang akan dan tidak akan dilakukan dalam proyek atau pekerjaan tersebut.

Contoh:

  • “Pembangunan website hanya mencakup desain antarmuka pengguna, pengembangan sistem pembayaran, dan integrasi produk.”
  • “Evaluasi akan mencakup pengumpulan data peserta pelatihan, wawancara, dan pengamatan langsung.”

5. Tugas dan Tanggung Jawab

Tentukan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap aspek proyek. Jelaskan tugas dan peran masing-masing pihak yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Contoh:

  • “Tim pengembangan web bertanggung jawab atas desain, pengkodean, dan pengujian sistem.”
  • “Pihak HRD bertanggung jawab dalam mengumpulkan data peserta dan mengorganisasi wawancara.”

6. Metodologi/Proses Kerja

Jelaskan pendekatan atau metode yang akan digunakan dalam menjalankan proyek atau pekerjaan tersebut. Ini bisa mencakup langkah-langkah, teknik, atau alat yang akan digunakan.

Contoh:

  • “Pengembangan website akan menggunakan pendekatan Agile dengan sprint dua mingguan.”
  • “Evaluasi pelatihan akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan survei.”

7. Jadwal atau Timeline

Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan atau proyek. Sertakan juga tahapan-tahapan penting yang perlu diselesaikan.

Contoh:

  • “Desain website selesai dalam 2 minggu, pengembangan selesai dalam 6 minggu, dan uji coba dalam 2 minggu berikutnya.”

8. Anggaran (Jika Diperlukan)

Jika TOR berhubungan dengan proyek yang melibatkan pengeluaran, sebaiknya mencantumkan anggaran yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Contoh:

  • “Anggaran untuk pengembangan website diperkirakan sebesar Rp 50.000.000.”

9. Kriteria Evaluasi

Tentukan bagaimana hasil pekerjaan atau proyek akan dievaluasi. Ini bisa mencakup standar kualitas, ketepatan waktu, dan anggaran.

Contoh:

  • “Evaluasi akan dilakukan berdasarkan kelengkapan fitur, kecepatan pemrosesan, dan respons pengguna.”

10. Penutup

Bagian ini bisa berisi ringkasan singkat tentang TOR dan harapan mengenai keberhasilan pekerjaan atau proyek tersebut.

Contoh:

  • “Kami berharap proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan website yang memenuhi harapan perusahaan X.”

Contoh Format TOR (Term of Reference)

Judul:
Term of Reference untuk Proyek Pembangunan Website E-Commerce

Latar Belakang:
Perusahaan X membutuhkan platform online yang dapat memperluas pasar dan meningkatkan penjualan produk.

Tujuan:
Membangun website e-commerce yang mudah digunakan, aman, dan dapat menangani transaksi secara efisien.

Ruang Lingkup:
Pembangunan website akan mencakup desain antarmuka pengguna, pengembangan sistem pembayaran, dan integrasi produk. Pengujian akan dilakukan untuk memastikan sistem bekerja dengan baik.

Tugas dan Tanggung Jawab:

  • Tim Pengembang Web: Desain dan pengkodean website
  • Tim IT: Integrasi sistem pembayaran
  • Tim QA: Pengujian dan validasi website

Metodologi:
Pendekatan Agile dengan iterasi dua minggu, diikuti dengan evaluasi pada setiap akhir sprint.

Jadwal:

  • Desain: 2 minggu
  • Pengembangan: 6 minggu
  • Uji Coba: 2 minggu

Anggaran:
Rp 50.000.000

Kriteria Evaluasi:
Evaluasi berdasarkan kelengkapan fitur, kualitas antarmuka, dan kecepatan website.

Penutup:
Diharapkan proyek ini dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan memberikan hasil yang bermanfaat untuk Perusahaan X.


Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa menyusun TOR yang jelas dan lengkap, yang akan membantu semua pihak memahami tujuan dan ekspektasi proyek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *